(1)
seharusnya
menentukan proses produksi pangan yang baku,
(2)
seharusnya
membuat bagan alir atau urut-urutan proses secara jelas,
(3)
seharusnya
menentukan kondisi baku dari setiap tahap proses produksi, seperti misalnya
berapa menit lama pengadukan, berapa suhu pemanasan dan berapa lama bahan
dipanaskan,
(4)
seharusnya
menggunakan bagan alir produksi pangan yang sudah baku ini sebagai acuan dalam
kegiatan produksi seharihari.