Secara
garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai banyak
menggunakan bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam seperti awan,
bintang, bulan dan matahari.
Masyarakat
yang tinggal di tepi hutan dan pegunungan banyak menggunakan ragam hias dari
bentuk
tumbuh-tumbuhan,
buah, burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di lingkungannya. Namun,
tidak tertutup kemungkinan sumber inspirasi ragam hias bercampur di suatu
wilayah.
Adapun
bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat dengan mengambil inspirasi dari lingkungan
alam sekitar biasanya yang memberikan manfaat dan berguna bagi kehidupan suatu
suku bangsa.
Akibatnya,
bentuk motif suatu daerah memiliki kandungan makna loso kehidupan suku bangsa
tersebut.
Ragam hias di
Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya, dibagi dalam klasikasi
sebagai berikut.
1. Ragam
Hias Geometris adalah ragam hias yang mengulang suatu bentuk baku tertentu
dengan ukuran tertentu dalam komposisi yang seimbang pada seluruh sisinya.
2.
Ragam
Hias Tumbuh-tumbuhan adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari
tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu untuk dimodikasi menjadi ragam hias yang
mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.
3.
Ragam
Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi dari mahluk hidup
di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimo- dikasi menjadi ragam
hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya dimasukkan dalam kelompok
ragam hias untuk menggambarkan dunia tengah.
4.
Ragam
Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat artisial dan biasanya merupakan
penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias pada kelompok yang ada
sebelumnya yang dimodikasi sehingga menjadi sebuah bentuk ragam hias yang baru
dan memiliki nilai estetika tersendiri.