Sejak
saat Flexner memproklamasikan ke publik bahwa pekerjaan sosial belum memenuhi
kriteria suatu profesi yang sejati, ada suatu kesibukan yang tinggi dengan dan
suatu permohonan yang bersemangat untuk memperoleh status profesional
(Greenwood, 1957; Hodson, 1925, dalam DuBois
&
Miley, 2005: 44).
Dengan
menggunakan kerangka Flexner sebagai model, para pekerja sosial berusaha
membuktikan bahwa pekerjaan sosial benar-benar suatu profesi (Austin, 1983).
Aktivitas
mereka berfokus pada mengalamatkan kekurangan-kekurangan yang diidentifikasikan
untuk mengklaim status profesional.
Hasil
dari kegiatan ini termasuk peningkatan jumlah sekolah-sekolah pekerjaan sosial,
membentuk suatu badan akreditasi profesional, menstandardisasikan kurikulum
pendidikan, mengadvokasikan pelatihan bagi semua pekerja sosial, dan
menyelenggarakan serangkaian konferensi untuk menguji sifat tunggal dan generik
dari keterampilan-keterampilan pekerjaan sosial yang dapat diterima dalam semua
setting (Popple, 1985, dalam DuBois & Miley, 2005: 44).
Setelah
memperoleh kemajuan yang berarti dalam mengembangkan metodologi praktek,
meningkatkan persiapan pendidikan bagi pekerja sosial, memperluas landasan
pengetahuan empirik pekerjaan sosial, dan mengkonsolidasikan serta
mensolidifikasikan asosiasi-asosiasi profesi, para pekerja sosial menegaskan
bahwa pekerjaan sosial benar-benar telah memperoleh status profesional.
Artikel
klasik Ernest Greenwood (1957), “Attributes of a Profession,” memberikan ciri
lain dalam mengevaluasi status profesional dari pekerjaan sosial.