Bila
direnungkan dengan mata batin yang mendalam, kemudian dipakai daya nalar dengan
pikiran yang tajam, akan disadari betapa kehadiran manusia di dunia ini bukanlah
atas kemauannya sendiri, melainkan merupakan kreasi terindah dari Al Khalik.
Manusia
dilahirkan sebagai khalifah, yang harus mampu mengubah dunia menjadi “Alam
adabiyah yang terang benderang” karena peran manusia sebagai rahmatan
lil’alamin.
Kehadiran
manusia di muka bumi harus memberi manfaat bagi lingkungan, menjadi regulator,
memberi kesejukan dan menunjukkan arah kehidupan yang terang benderang (QS Al
Ahzab,33:46).
Allah
SWT menciptakan langit dan bumi bukan tanpa maksud. Diciptakan bumi dan isinya
untuk manusia. Bagaimana manusia mampu mengelola dan mendapatlan manfaat, di
situlah letaknya tantangan bagi manusia.
Ketika
seseorang mampu menyelesaikan tantangan dan merubah sesuatu menjadi lebih baik
serta melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan umat manusia, maka dialah yang
layak mendapat penilaian terbaik dari Allah sebagaimana dalam QS Al Kahfi:7.
Agama
Islam berisi ajaran yang mendorong dan membangkitkan semangat inovatif bagi
pemeluknya. Mengubah yang statis menjadi dinamis, terus bergerak maju
memberantas kebodohan dan mengikis keterbelakangan.
Karena
itu seorang muslim yang berhasil dan sukses bukanlah mereka yang sanggup
memikul tanggung jawab kepada keluarga semata. Muslim yang sukses adalah orang
hidupnya produktif, mampu menggerakkan lingkungan tempat tinggalnya untuk maju,
dan keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan.