Macam-Macam Kelompok Tolong Menolong Pekerja Sosial

Powell (1987) mengkategorikan kelompok tolong menolong berdasarkan lima klasifikasi utama:

a. Organisasi orang-orang yang memiliki kebiasaan yang salah

Organisasi orang-orang yang memiliki kebiasaan yang salah (habit-disturbance organizations) berfokus
sangat sempit pada kecanduan tertentu seperti alkoholisme, judi, makan berlebihan, atau merokok. Menggunakan struktur program yang sangat ketat, anggota-anggota kelompok tersebut cenderung disibukkan oleh beberapa aspek penyembuhan dari kecanduan tersebut.

b. Organisasi yang memiliki tujuan umum

Organisasi yang memiliki tujuan umum (generalpurpose organizations) mengalamatkan persoalanpersoalan yang luas dalam isu tertentu seperti sakit jiwa, perlakuan salah terhadap anak, atau penghiburan orang yang berdukacita.

Anggota-anggota kelompok berfungsi sebagai mentor atau model yang didasarkan atas pengalaman pribadi dan strategi menghadapi masalah mereka sendiri.

c. Organisasi gaya hidup

Organisasi gaya hidup (life-style organizations) mengalamatkan isu yang dihadapi oleh kategori orang-
orang seperti janda, orang tua tunggal, ibu yang menyusui, dan orang tua asuh. Kelompok ini bertemu
untuk mengalamatkan persoalan-persoalan yang relevan dan memberi persahabatan, untuk mengembangkan jejaring orang-orang yang berminat dan untuk melakukan advokasi dan mobilisasi masyarakat.

d. Organisasi peduli orang lain

Organisasi peduli orang lain (significant other organizations) merupakan tipe kelompok tolong menolong yang bertumbuh pesat yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap anggota keluarga lain yang barangkali mengalami kecanduan atau gangguan perilaku atau yang barangkali nakal.

Organisasi ini berfokus pada dukungan sosial, isu pemberi pengasuhan, dan pendidikan bagi saudara, serta pada pengembangan kebijakan tentang masalah sosial.

e. Organisasi cacat fisik

Organisasi cacat fisik (physical handicap organizations) mengalamatkan persoalan-persoalan khusus tentang rehabilitasi dari penyakit dan kecacatan.

Anggota-anggota kelompok berurusan dengan isu gaya hidup, penyadaran publik akan persoalan-persoalan mereka, dan asistensi teknis dengan menggunakan cara-cara meneysuaikan diri.