Contoh-Contoh Sistem Penyelenggaraan Pelayanan Sosial

Sistem penyelenggaraan pelayanan sosial sebagai arena praktek pekerjaan sosial sangatlah kompleks dan berwajah banyak. Sistem didefinisikan secara berbeda-beda oleh fungsinya, klien yang dilayani,
atau bidang pelayanan.

Dalam kaitan dengan fungsi, sistem dapat dibedakan oleh fungsi seperti konseling keluarga, rehabilitasi vokasional, perencanaan kota, dan relokasi perumahan.

Dalam kaitan dengan klien yang dilayani, sistem dapat dideskripsikan sebagai remaja nakal, orang lanjut usia, penyalah guna napza (narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif), dan orang cacat.

Dalam kaitan dengan bidang pelayanan, sistem meliputi bidang-bidang praktek seperti peradilan kriminal, kesejahteraan anak, dan pemeliharaan penghasilan.

Fokus utama dari masing-masing konseptualisasi mencerminkan dimensi sistem penyelenggaraan pelayanan sosial yang berbeda-beda.

Dimensi yang berbeda-beda itu terdiri atas unsur-unsur yang membentuk skema klasifikasi. Unsur-unsur itu dibentuk oleh kebutuhan-kebutuhan manusia, kondisi-kondisi masyarakat, dan iklim sosial-budaya-politik-ekonomi yang mencakup setting dimana pelayanan diselenggarakan, opsi pemrograman dan pelayanan, staffing, dan sumber-sumber pendanaan.

Maka, untuk memudahkan para pembaca memahami isinya,artikel ini diorganisasikan dalam lima subbab.

Subbab A Setting Pelayanan Sosial, memuat lembaga dan asosiasi, ranah publik dan privat, lembaga-lembaga sektarian, lembaga-lembaga sukarela, lembaga-lembaga waralaba, praktek independen, lokasi geografis, setting perkotaan, dan setting pedesaan.

Subbab B Pola-pola Staffing memuat profesional pekerjaan sosial, para profesional, kelompok tolong menolong, dan relawan.

Subbab C Pendanaan Pelayanan Sosial memuat pendanaan pusat dan kabupaten/kota, yayasan, dana masyarakat, dana lembaga, biaya pelayanan sosial, biaya pengganti asuransi, penjualan kontrak sosial, isu dalam pendanaan, dan privatisasi.

Subbab D Pemberian Pelayanan Sosial, Sanksi Pekerja Sosial, dan Isu dalam Penyelenggaan Pelayanan Sosial memuat prinsip-prinsip pemberian pelayanan sosial, sanksi atau kewenangan pekerja sosial dalam pelayanan sosial, dan isu dalam penyelenggaraan pelayanan sosial.

Subbab E Implikasi Pelayanan Sosial dalam Praktek memuat pandangan terhadap sistem penyelenggaraan pelayanan sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sistem penyelenggaraan pelayanan sosial.