Pekerjaan
sosial dengan keluarga menjadi suatu bidang praktek pekerjaan sosial yang
dikenal pada tahun 1960-an, yang berasal dari perspektif teoritik
antardisiplin, termauk teori sistem ilmu sosial (Pinderhughes, 1995a, dalam
DuBois & Miley, 2005: 75).
Pendekatan
sistem keluarga memberikan suatu kerangka untuk melihat dinamika antara manusia
dan lingkungannya.
Dengan
lahirnya intervensi keluarga, para praktisioner menyadari pengaruh keluarga
terhadap perkembangan individu, harapan-harapan peran, dan polapola komunikasi.
Pada
mulanya, perlakuan individu berkaitan dengan patologi individu dalam konteks keluarganya.
Akan tetapi, para teoritisi keluarga sebelumnya juga mulai memfokuskan diri
pada patologi keluarga.