Kata
sambutan bolazaman@blogspot.com kepada seluruh pembaca yang di rahmati Allah
Swt.
Assalamuallaikum
Wr.Wb..........
Mencari Hidup Yang
Sebenarnya
Untuk
menemukan makna hidup yang benar, maka kita perlu merujuk ke rujukan yang
dijamin kebenarannya yang tiada lain adalah Al Quran yang merupakan firman
Allah Yang Menghidupkan semua manusia.
Tentu saja, Allah Subhaanahu Wa Ta’ala yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
Tentu saja, Allah Subhaanahu Wa Ta’ala yang paling mengetahui tentang hidup kita termasuk makna hidup kita.
Bolehkan
kita mencari makna hidup dibawah bimbingan motivator? Tentu saja boleh, jika
motivator tersebut merujuk pula kepada Al Quran dan hadits. Jika rujukannya
bukan Al Quran dan Hadits, maka kita perlu memikirkannya lagi.
Adakah
kebenaran universal? Ya, tentu saja. Kebenaran universal itu Al Quran sendiri.
Hanya saja, ada orang-orang yang tidak mau mengikuti kebenaran Al Quran
sehingga membuat “kebenaran baru” yang mereka terima. Ini masalah iman,
perbedaan antara orang yang beriman dan tidak. Jika Anda orang yang beriman,
tentu Anda akan menerima dengan sepenuh hati bahwa Al Quran adalah sumber kebenaran
sejati, bukan yang lain.
Untuk
itu, dalam mencari makna hidup, kita harus bertanya: “apa itu hidup menurut Al
Quran?”. Silahkan baca dan gali Al Quran. Silahkan meminta bimbingan ulama yang
memahami tafsir Al Quran. Silahkan baca tafsir-tafsir Al Quran yang ditulis
oleh ulama terpercaya.
Pertama: Hidup Adalah
Ibadah
Pada
intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada
lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu
saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat,
dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
“Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
(QS Adz Dzaariyaat:56)
Kedua: Hidup Adalah
Ujian
Allah
berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
”(ALLAH)
yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah
akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al
Baqarah [2]:155-156 sbb, “dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji’uun”.”
Ketiga: Kehidupan di
Akhirat Lebih Baik dibanding Kehidupan di Dunia
Dalam
QS Ali ‘Imran [3]:14, “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan
kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali
yang baik (surga).“
QS
Adh Dhuha [93]:4, “dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik
bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”
Keempat: Hidup Adalah
Sementara
Dalam
QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman, “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan
dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah
negeri yang kekal.“
Dalam
QS Al Anbiyaa [21]:35, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.“
Agar Hidup Lebih Bermakna
Setelah
Anda memahami makna hidup, maka langkah selanjutnya ialah menyelaraskan hidup
dengan makna hidup tersebut. Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih
bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita
dapatkan dari hidup ini?
Menyelaraskan hidup
dengan makna hidup diatas diantaranya dengan cara:
Jika
hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah.
Caranya ialah pertama selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta
memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita
lakukan sesuai dengan tuntunan (ibadah mahdhah) dan tidak dilarang oleh syariat
(ghair mahdhah).
Jika
hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita,
yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran. Jika kehidupan akhirat itu lebih
baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti
meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal
menuju akhirat.
Jika
hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan (ihsan) dalam beramal. Tidak
ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjangan angan-angan apalagi malas karena
kita tidak hidup ini tidak selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah
sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan.
Sesungguhnya,
apa yang ada dalam Al Quran, tidak diragukan kebenarannya, jika ada kesalahan
itu datang dari kesalahan saya pribadi. Mudah-mudahan usaha kita memahami makna
hidup menjadikan hidup kita lebih bermakna.
Semoga
artikel saya nantinya dapat bermanfaat bagi saya sendirinya khususnya dan para
saudara pembaca umumnya.
Wassalamuallaikum
Wr.Wb............