Isi Kandungan Surah An-Nah. l [16] Ayat 78

Allah Swt. Mahaadil. Dia tidak memerintahkan sesuatu tanpa membekalinya dengan seperangkat kemampuan penunjang tugas yang diberikan-Nya. Allah Swt.

berkehendak mengangkat seorang khalifah pemakmur, menciptakannya dalam sebaik-baik bentuk yang unik tetapi lemah, dan memberi tahu manusia bahwa tugasnya untuk beribadah.

Pada Surah an-Nah.l [16] ayat 78 ini Allah Swt. menyatakan bekal yang diberikannya kepada manusia untuk melaksanakan amanah yang mereka emban.

Bekal itu adalah pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Sesosok bayi kecil terlahir dalam proses penciptaannya sebagai manusia.

Makhluk kecil ini telah mendapat ilham keimanan kepada Allah Swt. Alastu birabbikum? Bala- syahidna-Apakah Aku ini Tuhanmu? Benar kami menjadi saksi tentang hal itu.

Semasa masih dalam kandungan percakapan ini berlangsung antara Allah Swt. dengan fitrah manusia. Setelah terlahir di dunia ini, bayi itu tidak mengetahui suatu apa pun juga.

Tidak ada setitik pengetahuan terlintas dalam pikirannya. Yang ada pada dirinya hanyalah ilham insting seorang bayi yang menangis kala lapar atau haus dan potensi untuk berkembang.