Potensi
yang ada pada diri manusia sangatlah besar. Allah Swt. mengaruniakan potensi
berupa kemampuan untuk berpikir pada otak manusia dan kemampuan fisik.
Selain
kedua potensi itu, Allah Swt. juga memberikan ilham ketakwaan dan kefajiran
(kerusakan) dalam jiwa manusia. Ilham ini membuka kesempatan bagi manusia untuk
berkembang seluas mungkin sebagai sosok pemakmur bumi.
Ilham
ini pula yang akan menjadi ujian bagi manusia dalam kehidupannya di dunia ini.
Ilham ketakwaan dan kefajiran ini akan selalu bertarung dalam jiwa manusia. Keduanya
akan mewarnai perjalanan hidup manusia dalam menghadapi segala hal yang
terjadi.
Untuk
mengatasi kedua ilham inilah Allah Swt. menurunkan tuntunannya bagi manusia. Semua
potensi dan ilham di atas melekat pada diri manusia sesuai dengan kadar
masing-masing. Akan tetapi, semua potensi dan ilham itu tidak dapat berkembang
dengan sendirinya.
Diperlukan pintu dan pengarah bagi potensi dan
ilham tersebut. Oleh karena itu, Allah Swt. melengkapinya dengan pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani. Pendengaran dan penglihatan merupakan pintu bagi
manusia untuk berhubungan dengan dunia luar.