Ayat
ini menjadi kisah pembuka keberadaan dan eksistensi manusia di muka bumi ini.
Di hadapan para malaikat, Allah Swt. menyampaikan iradah-Nya bahwa Dia akan
mengangkat seorang khalifah pengganti Allah dalam memakmurkan bumi.
Tidak
seperti biasa para malaikat yang selalu berkata sami’na- wa at.a’na- terkejut
mendengarnya pernyataan iradah Allah Swt. itu.
”Apakah
Engkau akan menjadikan seorang yang merusak bumi dan menumpahkan darah sebagai
khalifah di bumi?” Inilah reaksi para malaikat.
Mereka
mempertanyakan kebijakan Allah Swt. tersebut. Allah pun menjawabnya dengan
bijak, ”Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Selanjutnya,
Allah Swt. mengungkapkan rahasia kemampuan manusia kepada para malaikat. Allah
menyuruh Adam, manusia pertama, untuk menyebutkan nama-nama beberapa benda yang
ada di sekitarnya.
Dengan
kemampuan dan pengetahuan yang dikaruniakan Allah Swt. kepada manusia, malaikat
pun tunduk pada kehendak Allah Swt.
Dalam
ayat di atas dengan sangat jelas bahwa Allah Swt. menjadikan manusia sebagai
khalifah di bumi. Khalifah memiliki dua makna, yaitu menggantikan dan
menguasai.