Arti, pengertian dan Contoh Hikmah Dari Hijrah Menurut Islam

Kata hijrah berasal dari Bahasa Arab, yang berarti meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat.

Dalam konteks sejarah hijrah, hijrah adalah kegiatan perpindahan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw bersama para sahabat beliau dari Mekah ke Madinah, dengan tujuan mempertahankan dan menegakkan risalah Allah, berupa akidah dan syari’at Islam.

Barang siapa berhijrah (diniatkan) kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya itu untuk Allah Swt. dan rasul-Nya. 

Akan tetapi, barang siapa yang hijrahnya untuk suatu kepentingan dunia yang dikejarnya atau karena seorang perempuan yang hendak dikawininya maka ia hijrah pada apa yang diniatinya itu. (Muttafaqun Alaih)

Dari hadis di atas ada banyak hikmah yang dapat dipetik sebagai berikut:

1)   Seluruh amal ibadah tidak diakui oleh syara’, kecuali jika disertai niat untuk ibadah.

2)   Pahala orang yang beramal ditentukan menurut kadar amalannya serta baik dan buruk niatnya.

3)   Jika hijrah didasari niat untuk mendapatkan kepentingan duniawi, tidak akan mendapatkan pahala dari Allah Swt.

4)   Niat merupakan ukuran sahnya suatu perbuatan. Jika niatnya benar, amalannya juga akan benar, sebaliknya jika rusak niatnya amalannya pun akan rusak.

5)   Niat itu bersifat pribadi sehingga tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.

Keikhlasan dalam beribadah sangat penting bagi kita. Jika ibadah dilakukan dengan ikhlas untuk mencari rida dari Allah Swt., kita pun akan mendapatkan balasan yang baik, tetapi jika tidak maka ibadah tersebut menjadi sia-sia.