Asma
- ’ul H.usna - Asma - ’ul h.usna - secara bahasa berarti nama-nama yang baik
atau bagus.
Asma
- ’ul Allah Swt. merupakan nama-nama yang menunjukkan keagungan, keindahan, dan
kemuliaan-Nya. Asma-’ul h.usna - berjumlah 99. Asma-’ul h.usna - hanya dimiliki
oleh Allah dan hanya Dia yang berhak untuk menyandangnya.
Tidak
satu pun makhluk yang pantas menyandang asma - ’ul h.usna - -Nya. Diberikan oleh
siapa asma - ’ul h.usna - tersebut? Asma - ’ul h.usna - diberikan oleh Allah
sendiri bukan diberikan oleh manusia atau makhluk-Nya yang lain.
Allah
Swt. berfirman yang artinya, ”Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan,
Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang ada di langit
dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
(Q.S. al-H.asyr [59]: 24) (Ensiklopedi Islam I. 1994: halaman 125)
Melalui
asma - ’ul h.usna - manusia akan dapat mengenal Allah Swt., zat Yang Mahasempurna.
Hal ini karena dalam asma - ’ul h.usna - -Nya tercermin keagungan, keindahan,
dan kekuasaan-Nya. Agar manusia dapat mengenal dan memahami asma - ’ul h.usna -
,
Allah Swt. memerintahkan kepada hambahamba-Nya agar senantiasa menyebutnya
dalam berdoa. Allah Swt.
berfirman
seperti berikut.
Dan
Allah memiliki Asma - ’ul h.usna - (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah
kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyalahartikan nama-nama-Nya.
Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap
apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. al-A‘ra-f [7]: 180) Penyebutan asma-’ul
h.usna - dalam berdoa dimaksudkan agar manusia senantiasa mengingat keagungan,
kekuasaan, dan keindahan-Nya.
Dengan
demikian, manusia diharapkan mampu meneladani asma - ’ul h.usna - -Nya dalam menjalani
kehidupan sehari-hari.
Selain
itu, dalam ayat di atas Allah Swt. melarang hamba-Nya menyalahartikan asma - ’ul
h.usna - -Nya.