Bolazaman - Suasana haru
mewarnai upacara Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) tiga anggota Polda Papua
di halaman Mapolda Papua, Jumat (22/7) kemarin.
Bripka
Ahmad Surianto, Brigpol Irfan dan Briptu Arwin Irjayadi, terpaksa diberhentikan
karena terlibat dalam kasus narkoba, baik sebagai pengguna maupun pengedar.
Pemicu
rasa haru dalam upacara itu justru datang dari pemimpin upacara, Kapolda Papua,
Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw. Pria yang dahulu pernah menjadi manajer
timnas bola voli ini, tak kuasa menahan air matanya yang mulai membasahi pipi.
Setelah
melepaskan pakaian dinas Polri tiga anggota yang dipecat, Waterpauw terlihat
menyeka air matanya saat memberikan amanat. Selama 27 tahun bertugas sebagai
Polisi, Waterpauw mengaku ini kali pertama dirinya bertindak sebagai inspektur
dan mencopot baju dinas anggota dalam upacara PTDH
“Bagi
saya, ini cukup prihatin. Kenapa bisa begitu? Apakah sejak awal saudara-saudara
dan saya berkeinginan seperti ini?
Apakah ini yang diinginkan orang tua, keluarga dan institusi Polri? Saya
pikir tidak.
Kami
sudah bersumpah untuk mengabdikan diri untuk bangsa dan negara lewat Polri,
tapi kenyataan terjadi seperti ini,” sesalnya seperti dikutip dari Cenderawasih
Pos.
“Mungkin
saudara-saudara juga akan merasakan hal yang sama jika bertindak sebagai
pimpinan. Tidak enak rasanya memberhentikan anak, saudara kita,” sambungnya.
PTDH
terhadap tiga anggota Polda Papua ini menurutnya sudah melalui mekanisme dan
proses yang panjang dan sudah melalui sidang kode etik profesi Polri.
“Putusan
PTDH sudah ditinjau dari beberapa aspek seperti asas kepastian, asas
distributif dan manfaat, dan juga berdasarkan asas keadilan. Polda Papua harus
komitmen mewujudkan keadilan kepada anggota polisi yang terbukti melanggar
institusi Polri,” tegasnya.
Waterpauw
berharap PTDH terhadap tiga anggota Polri ini menjadi renungan dan evaluasi
bersama khususnya di lingkungan Polda Papua dan jajarannya agar tidak ada lagi
anggota yang diberhentikan dengan tidak hormat akibat keteledoran, kelalaian
dan lingkungan.
Dalam
kesempatan itu Waterpauw berpesan kepada tiga anggota yang telah menjalani PTDH
ini agar bisa kembali dan berbaur dengan masyarakat serta menghindari perbuatan
yang tercela.
“Jadikan
momen ini sebagai kesempatan untuk berubah ke arah yang lebih baik. Semoga hal
ini tidak terjadi lagi di masa datang,” katanya. (nik/nat/adk/jpnn/sbhi)