Seharusnya
kita lakukan dalam setiap tarikan napas kita. Setiap gerakan jari kita, setiap
langkah kaki kita, setiap ucapan yang keluar dari lisan kita seharusnya
bernilai ibadah kepada Allah Swt. Dengan demikian, kita beribadah kepada Allah
Swt. saat menuntut ilmu.
Kita beribadah kepada Allah Swt. saat berjalan
ke pasar dan sebagainya. Pada ayat ini Allah Swt. juga memberikan informasi
bahwa tidak hanya manusia yang memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah
Swt.
Ada
makhluk lain yang juga mendapat tugas yang sama. Makhluk itu adalah jin. Bangsa
jin yang merupakan makhluk tak kasat mata bagi manusia diciptakan Allah Swt.
dari nyala api. Mereka juga memiliki pola kehidupan selayaknya manusia.
Dalam
arti mereka juga memiliki hati nurani, akal, emosi, bahkan kehidupan sosial.
Mereka berkeluarga, bermasyarakat, dan juga bernegara.
Jin
diciptakan Allah Swt. untuk beribadah kepada-Nya. Namun, syariat yang digunakan
dalam ibadah mereka, hanya Allah yang mengetahui.
Ada
sebagian pendapat mengatakan bahwa syariat mereka adalah syariat manusia dan
mengikuti ajaran yang disampaikan oleh para nabi manusia. Pendapat ini
dikuatkan dengan berbagai dasar Al-Qur’an dan hadis.
Di
antaranya hadis dari Nabi saw. bahwa ada serombongan kaum jin yang datang
menemui Nabi saw. untuk belajar agama dan Nabi saw. pun dengan senang hati
menyampaikan pelajarannya. Hal ini menunjukkan bahwa kaum jin belajar syariat
kepada manusia.
Dengan
demikian, pastilah mereka juga menggunakan syariat yang mereka pelajari
tersebut. Pendapat lain menyebutkan bahwa mereka memiliki syariat mereka
sendiri dalam beribadah.